Sabtu, 21 Mei 2011

filsafat pendidikan

A. Latar Belakang munculnya filsafat Pendidikan:

1. Ajaran filsafat yang komprehensif t elah menempati st atus yang t inggi dalam
kehidupan kebudayaan manusia, yakni sebagai ideology suatu bangsa dan
negara.
2. Tuj uan berf ilsaf at adalah membina manusia mempunyai akhlaq yang t ert inggi;
3. Eksistensi suatu bangsa adalah eksistensi ideology dan f ilsafat hidupnya, maka
demi mewariskan eksist ensi tersebut j alan yang efekt if adalah melalui
PENDIDIKAN.
4. Tidak berbeda dengan fungsi Filsafat pendidikan adalah suatu bimbingan at au
pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan j asmani dan
ruhani siterdidik menuj u t erbentuknya kepribadian utama;
5. Pendidikan secarafundamental didasarkanatasasas-asasfilosofisdanilmiah untuk menj amin tuj uan pendidikan yaitu: meningkatkan perkembangan social budaya bahkan mart abat bangsa, kewibawaan, dan kej ayaan negara.
B. Ruang Lingkup Pemikiran Filsafat
Dalam memahami dan mengembangkan pemikiran kefilsafatan pendidikan perlu dipahami pola dan system pemikiran kefilsafatan pada umumnya. Pola dan system pemikiran kefilsafatan sebagai suatu ilmu adalah :
1. Pemikiran kefilsafatan harus bersifat sistematis, dalam arti dalam
berpikirnya logis dan rasional tent ang hakikat masalah yang dihadapi;
2. Tinjauan permasalahan yang dipikirkan bersifat radikal artinya
menyangkut persoalan-persoalan mendasar samapai keakar-akarnya.
3. Ruang lingkup pemikirannya bersifat universal artinya persoalan-
persoalan yang dipikirkannya bersif at menyeluruh;
4. Meskipun pemikiran-pemikiran yang dilakukan lebih bersifat spekulatif,
namun didasari oleh nilai-nilai yang obyekt i
Pola dan system berpikir filosofis demikian dilaksanakan dalam ruang lingkup yang
menyangkut bidang-bidang sebagai berikut :
1. Cosmologi yaitu suatu pemikiran dalam permasalahan yang berhubungan dengan alam semesta, ruang, dan waktu. Serta kenyataan manusia sebagai cipt aan manusia;
2. Ontologi: yaitu tentang pemikiran asal usul kej adian alam semesta, darimana
dan ke arah mana proses kej adiannya.
3. Philosophy of main: yaitu pemikiran filosofis tentang “ jiwa” dan bagaimana hubungannya dengan jasmani serta bagaimana dengan kebebasan kehendak dari manusia (free will);
4. Efistimologi : yaitu suatu pemikiran yang menyatakan apa dan bagaimana sumber pengetahuan diperoleh; apakah dari akal pikiran (rationalisme) atau dari pendalaman panca indra (empirisme) atau dari ide-ide (aliran Idealisme) atau aliran dari Tuhan (Theologisme);
5. Axiologi :yait u pemikiran t entang nilai-nilai t inggi dari Tuhan. Misalnya, nilai
moral, nilai agama, nilai keindahan (est et ika).
Pengertian Filsafat Pendidikan
1.Philisophizing and education are, then, but t wo st ages of the same endeavo;
Philisophizing to think out better values and idealism, education to realize these in life, in human personality. Education acting out of the best direction philosophizing in can give, t ries and beginning primarly wit h the young, t o lead people to build critrised values to their characters, and in this way to get the highest ideals of philosophy progressively embodied in their lives. Berfilsafat dan mendidik adalah dua f ase dalam satu usaha.Berfilsafat adalah memikirkan
dan mempert imbangkan nilai-nilai dan cita-cita yang lebih baik, sedangkan mendidik ialah usaha merealisasi nilai-nilai dan cita-cita itu di dalam kehidupan dan dalam kepribadian manusia. Mendidik ialah mewuj udkan nilai- nilai yang disumbangkan filsafat, dimulai dengan generasi muda, untuk membimbing rakyat membina nilai-nilai di dalam kepribadian mereka, dan melembagakannya dalam kehidupan mer eka. (Kilpat rik dalam Buku Philosophy of Educat ion, 10 : 32
2. John Dewey memandang pendidikan sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang fundament al, baik menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan(emot i onal) menuju ke arah tabi’at manusia, maka filsafat juga dapat diartikan sebagai teori umum pendidikan (Democracy and Educat ion, p. 383)
3. Van Cleve Morris menyatakan : “Secara ringkas kita mengatakan bahwa pendidikan adalah studi filosofis, karena ia pada dasarnya, bukan alat social semata untuk mengalihkan cara hidup secara menyeluruh kepada setiap generasi, akan t etapi ia j uga menj adi agen (lembaga) yang melayani hat i nurani masyarakat dalam perjuangan mencapai hari depan lebih baik (Van Cleve Morris, Becaming an Educat ion, p.57 dalam buku Filsafat Pendidikan Islam, Prof HM. Arifin, Med, p. 3)
4. Prof. Brameld berkata tentang filsafat pendidikan : That is, we should bring philosophy to bear upon the problems of education as effiently…Kita harus membawa filsafat guna mengatasi persoalan-persoalan pendidikan secara efisien, jelas, dan sistematis sedapat mungkin…);
Dengan demikian jelaslah bahwa filsafat pendidikan itu adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah kependidikan. Oleh karena itu ada kaitan dengan pendidikan, maka filsafat diartikan sebagai teori pendidikan dalam segala t ingkat .
Dalam pengertian yang singkat Filsafat pendidikan adalah sebagaimana didefinisikan oleh Muhammad Labib al-Naj ihi, yait u : suatu aktivitas yang teratur yang menj adikan filsafat itu sebagai j alan mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan (dalam Azyumardi Azra,Esei-Esei Int elekt ual Muslim, 75)
D. Tujuan Filsafat Pendidikan :
1. Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan
pendidikan;
2. Membantu mempejelastujuan-tujuan pendidikan;
3. Melaksanakan krit ik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut ;
4. Melakukan evaluasi t erhadap met ode dari proses pendidikan
E. Pentingnya Suatu Penentuan Filsafat Dalam Bagi Pendidikan :
Dr. Omar Muhammad al-Taumy al-Syaibani mengemukakan pent ingnya penetuan suat u
falsafat bagi pendidikan Islam sebagai berikut :
1. Filsafat pendidikan itu dapat menolong perancang-perancang pendidikan dan orang-orang yang melaksanakan pendidikan dalam suatu negara untuk membentuk pemikiran yang sehat terhadap proses pendidikan. Di samping itu dapat menolong terhadap tujuan-tujuan dan fungsi- f ungsinya sert a meningkat kan mut u penyelesaian maslah pendidikan;
2. Filsafat pendidikan dapat membentuk azas yang khas menyangkut
kurikulum, met ode, alat -alat pengajaran, dan lain-lain.
3. Filsafat pendidikan mejadi azas terbaik untuk mengadakan penilaian pendidikan dalam art i menyeluruh. Penilaian pendidikan meliputi segala usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah dan institusi-institusi pendidikan.
4. Filsafat pendidikan dapat menjadi sandaran intelektual bagi para pendidik untuk membela tindakan-tindakan mereka dalam bidang pendidikan. Dalam hal ini juga sekaligus untuk membimbing pikiran mereka di tengah kancah pertarungan filsafat umum yang mengusasi dunia pendidikan;
5.Filsafat pendidikan Islam yang berasaskan Islam akan membantu umat
Islam untuk pendalaman pikiran bagi pendidikan Islam dan mengaitkannya dengan factor-faktor spiritual, social, ekonomi, budaya dan lain-lain, dalam berbagai bidang kehidupan;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar